Rabu, 06 Februari 2013

Sejarah kebudayaan sunda

Tatar Sunda mulai mengenal aksara pada abad ke-5 Masehi, di era kerajaan Tarumanagara. Sejumlah bukti yang ditemukan pada prasasti Kebon Kopi, Ciarunteun, Tugu, dan Jambu yang dituliskan kira-kira pada 450 Masehi, menunjukkan bahwa ciri-ciri tipe Pallawa awal yang dipergunakan di tanah Sunda memiliki hubungan dengan aksara-aksara pada prasasti-prasasti yang ditemukan di India Selatan dan Sri Lanka pada abad ke-3 hingga abad ke-5 Masehi.

Sebagai perbandingan, banyak literatur sejarah Tanah Air menyebutkan bahwa aksara pertama kali ditemukan di wilayah Nusantara pada sekitar abad ke-4 sampai ke-5 Masehi, berdasarkan prasasti yang ditemukan pada zaman Kerajaan Kutai (Kalimantan Timur).

Dari dua temuan tersebut, dapat ditarik kesimpulan sederhana bahwa awal perkembangan peradaban di Tanah Sunda berlangsung nyaris berbarengan dengan perkembangan peradaban di wilayah Nusantara. Aksara dalam konteks sejarah ditempatkan sebagai lambang kemajuan adab dan media yang memacu perkembangan peradaban. Selain itu, aksara digunakan sebagai satu dari sejumlah indikator yang membedakan pembagian zaman prasejarah (manusia belum mengenal aksara) dengan zaman sejarah (telah mengenal aksara).

Tidak ada komentar: