Tradisi khitanan atau sunatan pada
masyarakat Sunda dilakukan satu hari sebelum hari mengkhitan anak.
Sehari sebelum dikhitan, si anak laki-laki akan diarak keliling desa bak
seorang raja cilik. Si anak atau disebut juga penganten sunat diarak
diatas tandu kecil yang sudah dihias sedemikian rupa. Yang mengarak
biasanya anggota keluarga, kerabat, dan tetangga.
Rombongan penganten sunat ini keliling
desa ditemani dengan kesenian Sunda yang meriah. Ada yang menggunakan
kesenian tanjidor, yaitu orkes tardisional dari Suku Betawi dengan
menggunakan alat musik tiup, gesek, dan perkusi. Ada juga yang mengarak
dengan dimeriahkan kesenian sisingaan.
Sisingaan adalah kesenian Sunda yang
menggunakan tandu berbentuk kepala dan badan singa. Dalam pesta khitanan
yang menggunakan sisingaan, si anak laki-laki yang akan dikhitan diarak
diatas tandu singan tersebut. Selain itu ada pula yang mengarak dengan
menampilakan kesenian kuda renggong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar